Sabtu, 18 Mei 2013

Misteri "WOW"

"Anda terlihat tampan dengan potongan rambut seperti itu," puji seseorang yang duduk di samping Doni.

"Terimakasih, sudah sepantasnya saya seperti ini," jawab Doni.

"Apa pekerjaan Anda?" tanya orang itu.

"Saya hanyalah Direktur utama di suatu perusahaan ternama,"

"Wow, Anda hebat sekali"

"Ya, begitulah"

Seseorang di samping Doni, memujinya dan bertanya, tapi tampak Doni tak memperhatikannya.

"Inilah konser musik anakku," kata Doni.

"Wow fantastis, manakah anak Anda?" Tanya seseorang di samping Doni itu.

"Dia yang menjadi vokalis," jawab Doni.

"Wow"

Ya, orang di samping Doni yang berbicara dengan Doni namun tak saling pandang. Mungkin karena mata Doni tertuju pada konser, dan sepertinya orang itu juga begitu.

"Apakah Anda tidak takut?" Tanya orang itu lagi.

"Takut?" Doni bertanya balik.

"Ya, takut."

"Hmm.." Doni menghela napas.

"Takut bila perusahaan Anda bangkrut." Ungkap orang itu.

"Tentu saja tidak. Aku memiliki banyak investasi dan asuransi yang cukup besar. Dan itu dapat membiayai anakku sampai ia ingin mengambil S3," jelas Doni.

"Wow"

"Hmmm...."

Terus bertanya, dan Doni tak mengetahui apakah dia lelaki atau wanita. Suara merdu yang sulit untuk dibedakan. Lebih terdengar jelas suara musik dan lagu band itu.

"Bagaimana kehidupan Anda?" tanya orang itu.

"Kehidupanku?" tanya Doni.

"Ya, kehidupan Anda," tambah orang itu.

"Kehidupanku sangat bahagia, dengan istri yang cantik dan pintar memasak, serta anak yang berbakat musik," kata Doni.

"Wow"

"Ya, begitulah."

"Bagaimana dengan rumah Anda?"

"Rumahku cukup nyaman. Rumah sederhana bertingkat 2 dan ada garasi mobilnya," jawab Doni.

"Wow, sederhana sekali, ya!"

"Ya begitulah."

Entah bagaimana pun dia terus bertanya. Setiap jawaban Doni, dia selalu menyebutkan 'wow'. Dan tak tahu juga berapa kali dia menyebutkannya. Yang jelas, Doni sama sekali tak peduli.

Mata Doni terus tertuju pada konser, dan sepertinya seorang di sampingnya itu juga begitu. Dan setidaknya dia berhenti bertanya yang aneh-aneh pada Doni.

"Bagaimana dengan kendaraan Anda?" Orang itu bertanya lagi.

'Ups, ia bertanya lagi', batin Doni.

"Kendaraanku, honda jazz dan avanza. Honda jazz itu yang selalu istriku bawa untuk menjemput anakku dan pergi berbelanja," jawab Doni.

"Wow!"

"Hmmm..."

"Yaaa."

Mata Doni terus melihat konser, tak pernah menoleh orang di sebelahnya yang sering bertanya bagaikan wartawan ini. Perasaan Doni pun mengatakan dia juga tak pernah menoleh ke arahnya sejak pujian tentang rambutnya, matanya juga melihat konser itu. Tetapi disetiap pertanyaannya Doni merasakan bahwa dia seorang wanita. Suara merdu wanita semakin jelas, Doni hanya menjawabnya dan menikmati konser musik itu.

"Berapakah gaji Anda?" Orang itu kembali bertanya.

"Gajiku?" Doni balik bertanya.

"Iya, tentu saja."

"Hanya sekitar 500juta perbulan," jawab Doni dengan santai.

"Wow!!"

"Yaa"

Yah, itu 'wow' yang sekian kalinya.

Dan sekarang Doni tak mampu untuk menahan kepalanya lagi. Akhirnya Doni menoleh, dan ternyata seorang wanita yang cantik. Doni tersenyum padanya, bertepatan dengan berakhirnya konser.

"Beb, banyak banget sih, kata waw nya?" kata Doni.

"Itu karna kamu terlalu banyak mengkhayal, hati-hati aja ntar jatuhnya sakit," kata orang itu yang ternyata pacar Doni.

"Hahahaha" Doni tertawa.

"Pulang, yuk!" Ajak pacarnya.

Doni menggandeng pacarnya dan segera keluar dari tempat konser itu. Tak disangka anak band yang menjadi vokalis itu berjalan mendatangi kedua orangtuanya, melewati Doni dan pacarnya, si penanya itu.

"Anak kita gitu juga gak ya nanti?" kata Doni.

"Semoga aja," kata sang pacar.

Doni dan pacarnya pulang dengan senyuman yang indah di bibir mereka. Dengan khayalan yang tak disangka-sangka, yang membuat mereka memikirkan jauh ke depan.

"Dan.... ," kata Doni.

"Dan apa?," tanya pacarnya.

"Dan kita jalani aja sampai mana," jawab Doni.

"Ya, jalan di depan masih panjang, dan kita harus segera sampai rumah," tambah pacar Doni.

"Ya.. Beb!"


 ‎​​​​‎​​​​  ‎​​​​‎​​​​  ‎​​​​‎​​​​  ‎​​​​‎​​​​  ‎​​​​‎​​​​  ‎​​​​‎​​​​  ‎​​​​‎​​​​ -tamat-


@FaridaAisyahS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar